Selamat datang di SinauTeiKA

CD (Compact Disc)

Sabtu, 26 Januari 20130 komentar

Pada tahun 1983 sistem penyimpanan data di optical disc mulai diperkenalkan dengan diluncurkannya Digital Audio Compact Disc. Sejak saat itulah teknologi penyimpanan pada optical disc berkembang. James T. Russell adalah orang yang pertama kali menemukan CD. CD adalah sebuah piringan kompak dari jenis piringan optik (optical disc) yang merupakan media penyimpanan data digital. Berbagai file gambar, music, dan video dalam berbagai format dan file ekstension dapat disimpan di dalamnya. CD berbentuk cakram tipis dan pada bagian CD tampak lintasan berbentuk spiral yang disebut spiral track yang digunakan untuk menyimpan informasi. Ukuran data yang dapat disimpan oleh CD saat ini bisa mencapai 700 MB atau 700 juta bita.

CD bersifat read only (hanya dapat dibaca, dan tidak dapat ditulisi). Untuk dapat membaca isi CD, alat utama yang diperlukan adalah CD Drive. Perkembangan CD terkini memungkinkan CD dapat ditulisi berulang kali (Re Write / RW) yang lebih dikenal dengan nama CD-RW. CD yang ada saat ini umumnya terbuat dari resin (polycarbonate) dan dilapisi permukaan yang sangat reflektif seperti alumunium. Pada skala mikroskopis di dalam CD akan tampak pola naik dan turun. Daerah naik ini disebut pit dan daerah turun disbut land.

CD dibuat dari plastik polikarbonat setebal 1,2 mm dengan berat 15-20 gram. Pembagian komponen CD dari bagian tengah CD sampai luar adalah : Pusat/ poros CD, daerah transisi pertama (cincin penjepit), daerah kelm (cincin stacking), Daerah transisi kedua, daerah informasi dan RIM. Untuk ukuran CD berdiameter 120 mm dapat memuat audio selama 80 menit atau data sebesar 700 MB [2], sedangkan mini cd yang memiliki diameter mulai dari 60mm sampai dengan 80mm dapat memuat audio selama 24 menit atau data sebesar 185-210 MB.

Lapisan tipis alumunium atau lapisan tipis emas digunakan ke permukaan untuk menimbulkan refleksi, lapisan ini dilindungi oleh sebuah film pernis yang diputar langsung ke atas lapisan reflektif. Label Cd dicetak diatas lapisan pernis, metode yang digunakan untuk mencetak label adalah metode percetakan umum atau cetak offset. Lapisan tipis aluminium atau, lebih jarang, emas diterapkan ke permukaan sehingga reflektif. Logam ini dilindungi oleh sebuah film Data di dalam Cd disimpan dalam rangkaian lekukan kecil yang disebut pits, pengkodeaan berlangsung di dalam lintasan sprial ke luar di lapisan polikarbonat. daerah antara pits dikenal sebagai lands. Setiap pits memiliki kedalaman sebesar 100 nm dan luas sekitar 500 nm dan bervariasi dari 850 nm sampai 3,5 µm untuk panjangnya. Jarak antara trakc, antara pits, adalah 1,6 µm.

PEMBUATAN CD
Biasanya piringan CD berwarna perak. Proses pembuatannya adalah dengan cara menaruh selembar lapisan plastik yang telah disinari oleh sinar laser. Sinar laser itu akan membentuk semacam pit (lubang) berukuran mikro, yang sangat kecil sekali. Lubang-lubang itu akan membentuk deretan kode yang isinya berupa data. Sekali tercipta lubang, maka tidak bisa ditutup lagi. Lalu lapisan plastik itu akan dibungkus lagi oleh plastik cair yang berguna sebagai pelindung dan pemantul. Semua itu prosesnya dilakukan secara bertahap dalam suatu mesin cetakan. Alat cetakan CD bentuknya mirip cetakan kue martabak manis dan analogi pembuatannya juga mirip seperti itu.

PEMBACAAN CD
Proses pembacaan sebuah CD
Agar bisa membaca, CD disinari dengan sinar yang koheren misalnya sinar laser. Pada skala mikroskopis di dalam CD akan tampak pola naik dan turun. Daerah naik ini disebut pit dan daerah turun disbut land. Pit dilapisi oleh plastic yang dapat memantulkan cahaya laser yang diterima. Ketika media player membaca CD, akan tampak pemantulan sinar laser oleh pit dan land. Selanjutnya pantulan pit dan land ini diterima oleh detector. Pantulan cahaya ini naik-turun, fluktuasi ini dideteksi sebagai angka biner, pit dideteksi sebagai angka 1 dan land dideteksi sebagai angka nol. Agar sinar laser dapat dideteksi detector, CD dan DVD ditentuksn ketebalannya oleh interferensi destruktif. Sinar laser yang melewati pit sebagian diteruskan menuju land, kedua sinar yang bergabung dari lintasan berbeda ini menjadi interferensi destruktif dengan ketebalannya merupakan fungsi stengah panjang gelombang.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SMP NEGERI 3 KLATEN | Nursetya
Copyright © 2011. Media Pembelajaran Mapel TIK SMP N 3 KLATEN - All Rights Reserved
Template Created by Nursetya Modify by SMP NEGERI 3 KLATEN
Proudly powered by Blogger