Nama SSD (Solid State Drive) mungkin sudah mulai sering terdengar ditelinga kita, apalagi kehadiran platform Ultrabook yang kian populer turut mendongkrak popularitas SSD sebagai media penyimpanan.
SSD sendiri adalah media penyimpanan berbasis chip Flash yang berjenis non volatile memory. Apa itu non volatile memory? Non volatile memory memungkinkan data yang tersimpan di SSD tidak hilang meski aliran listrik terputus.
Sedangkan yang berjenis violatile akan kehilangan data ketika aliran listrik terputus, seperti memory RAM (Random Access Memory).
Media penyimpanan SSD berbasis Flash pertama kali diperkenalkan pada
taahun 1995 oleh M-Systems dan saat ini mulai digunakan secara luas oleh
pengguna komputer maupun kalangan enterprise.
SSD saat ini mulai diaplikasikan pada laptop tipis dan ringan seperti MacBook Air dan Ultrabook dan menggantikan posisi hardisk sebagai media penyimpanan.
SSD MLC vs SLC
Secara umum SSD yang ada di pasaran terdiri dari 2 jenis, yaitu SLC (Single Level Cell) dan MLC (Multi Level Cell). Baik SSD berjenis SLC maupun MLC masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
SSD yang menggunakan flash
berjenis MLC biasanya dibandrol dengan harga yang lebih murah dibanding
SSD berjenis SLC. SSD berbasis MLC mampu menyimpan data sebesar 3 bit
sehingga biaya per gigabyte nya lebih murah dibanding SSD jenis SLC.
SSD berjenis SLC harganya lebih mahal jika dibanding SSD jenis MLC.
Salah satu kelebihan SSD jenis SLC ini adalah kecepatan transfer data
yang sangat tinggi, konsumsi daya yang rendah serta umur sel memori yang
lebih tinggi.
SSD jenis SLC ini biasanya digunakan untuk keperluan militer, misi
luar angkasa namunj ada juga yang menjualnya secara komersial. Sedangkan
SSD jenis MLC lah yang paling banyak dijual komersial dikalangan
pengguna biasa.
Solid State Drive (SSD) vs Hardisk
Kehadiran SSD ini diperkirakan akan segera menggantikan media
penyimpanan hardisk yang saat ini masih digunakan oleh mayoritas
pengguna rumahan.
Perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Dropbox, Amazon dan Facebook sudah mulai mengadopsi SSD untuk menggantikan hardisk secara bertahap di server dan data center mereka.
Apa saja kelebihan dan kekurangan Solid State Drive dibandingkan hardisk? Berikut kelebihan dan kekurangan SSD dibanding hardisk yang dikutip dari Wikipedia.
Kelebihan SSD
- Waktu akses cepat dan latency rendah, hal ini akan membuat performa SSD sangat cepat ketika melakukan pencarian data.
- Tidak mengeluarkan suara saat bekerja, hal ini karena SSD tidak memiliki komponen mekanik (bergerak) saat bekerja.
- Konsumsi daya lebih kecil dibanding hardisk konvensional.
- Lebih tahan terhadap guncangan, getaran dan perubahan temperatur.
- SSD memiliki bobot lebih ringan serta bentuk yang lebih tipis, sehingga cocok digunakan di laptop tipis seperti ultrabook.
Kekurangan SSD
- SSD berbasis flash yang memiliki umur siklus read/write sehingga diperkirakan umurnya akan lebih pendek dibanding hardisk.
- Harga lebih mahal dibanding hardisk pada kapasitas yang sama. SSD 500GB saat ini dikisaran $500 atau sekitar Rp. 5 Jutaan, padahal dengan uang Rp. 3 jutaan saja dapat hardisk dengan kapasitas 5x lipatnya, 3TB.
Adapula yang menggabungkan SSD dengan hardisk
yang disebut sebagai hardisk hibrida yang berupa hardisk yang
dilengkapi SSD untuk meningkatkan kecepatan akses dan transfer data.
Saat ini ada berbagai macam merk SSD yang dijual dipasaran seperti
Kingston, Adata, Corsair, OCZ, Samsung dan banyak lagi. SSD yang dijual
dipasaran mulai dari kapasitas 32GB hingga 512GB.
Posting Komentar